Tugas Akademis 2

TEORI ORGANISASI UMUM 2




Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkatnya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman – teman saya yang sudah memberikan dukungan serta referensi kepada saya. Dengan adanya makalah ini saya berharap makalah ini dapat memberikan penjelasan dan pengertian tentang Teori Organisasi Umum khususnya dibidang Ekonomi, dan dapat pula menjadi sumber referensi. Pembaca juga dapat mengerti dan menarik kesimpulan tentang makalaah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi banda semua di dalam belajar maupun bekerja.


Bab 1


Perilaku Produsen


I. Produsen dan Fungsi Produksi


Produsen

Ada beberapa pendapat yang berkaitan dengan tujuan seorang produsen, misalnya ;

  1. Pendapat yang mengatakan bahwa produsen tidak bertujuan mencari keuntungan maksimum (non profit objective), karena sesuatu hal,mislnya kekurangan dana, informasi dan sebagainya.
  2. Menurut Galbaraith, Cyert dan march dikatakan bahwa perubahan orientasi ini disebabkan karena perusahaan / produsen menjadi semakin besar administrasinya dan semakin banyak keputusan produksi yang harus dibuat dalam pemasarannya.
  3. Anggapan bahwa produsen betujuan mencari keuntungan maksimum karena adanya anggapan bahwa perusahaan beroperasi pada keadaan yang pasti (under conditions of certainty).

Fungsi Produksi

Konsep fungsi produksi berkaitan dengan hubungan fisik antara input dengan output yang dapat dihasilkan. Model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah faktor produksi (input) yang digunakan dengan jumlah barang atau jasa (output) yang dihasilkan.

n Fungsi Produksi Total (Total Product): TP

TP ↔ Q = f(L, K); L = tenaga kerja, K = Modal

n Produksi rata-rata (Average Product): AP

APL = TP/L atau APK = TP/K

n Produksi Marjinal (Marginal Product): MP

MPL = ∆TP/∆L atau MPK = ∆TP/∆K


Hubungan Kurva TP, APL dan MPL



Hukum yang menyatakan berkurangnya tambahan output dari penambahan satu unit input variabel, pada saat output telah mencapai maksimum.

Asumsi yang berlaku:

1. Hanya ada satu unit input variabel, input yang lain tetap.

2. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah.

3. Sifat koefisien produksi adalah berubah-ubah.


Berbagai kemungkinan kombinasi input pada kurva Isoquant



Kendala anggaran Produsen

Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan harga input.



Least Cost Combination

Perusahaan atau produsen meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu, ini berarti bahwa kombinasi input harus disesuaikan dengan ongkiso minimum yang tersedia, dengan kata lain berapapun ongkos yang tersedia, perusahaan harus memilih kombinasi yang akan menghasilkan jumlah output tertinggi.

Masalah yang dihadapi oleh seorang pengusaha sama dengan yang dihadapi oleh seorang konsumen. Isoquant menunjukkan jumlah output dimana pengusaha dapat mengkonsumsikan berbagai kombinasi input yangtersedia. Hal ini sejalan dengan kurva indifference yang menunjukkan output yang dikonsumsi oleh konsumen untuk mencapai tingkat kepuasan yang maksimum.




BAB 2

Ongkos dan Penerimaan

Tindakan pertama bagi seorang pengusaha dalam mendirikan suatu perusahaan adalah menentukan/memilih bentuk organisasinya, apakah berbentuk perusahaan perorangan, persekutuan atau kooperatif; selanjutnya menentukan tujuan pokok organisasi, agar dapat memperoleh keuntungan, baru kemudian melihat kepada bentuk pasar.

Dan untuk membuat keputusan perusahaan yang benar, maka pengusaha harus melihat kepada total penerimaan dan ongkos, jika keliru dalam melakukan penafsiran kedua hal tersebut, maka perusahaan akan membuat keputusan yang dapat merugikan.

Didalam pemakaian faktor produksi untuk memproduksi suatu jenis barang sangat tergantung kepada produktivitas, harga dan waktu yang tersedia bagi perusahaan.

Sehubungan dengan waktu yang tersedia bagi suatu perusahaan tersebut untuk menghasilkan suatu output tertentu dapat dibedakan menjadi tiga periode waktu, yaitu:

a) The Market Period

b) The Short Run Period

c) The Long Run Period

Pengertian ketiga waktu ini telah dibahas pada Bab. III, Pada Short Run, faktor produksi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Fixed factor, yaitu faktor-faktor produksi yang tetap digunakan dalam setiap proses produksi.o

2) Variable Factor, yaitu faktor-faktor produksi yang sifatnya berubah dapat ditambah/dikurangi dalam setiap kali proses produksi.

3) The Long Run Period, yaitu suatu keadaan dimana jumlah barang yang dapat ditawarkan dipasar tidak terbatas, dapat ditambah terus sebanyak kebutuhan, maka seluruh faktor produksi bersifat variabel faktor.

Pengertian Ongkos Produksi

Ongkos produksi secara umum dapat dinyatakan yaitu segala biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Disamping pengertian umum tersebut, ada 2 macam pengertian ongkos, yaitu :

1) Economic Cost, yaitu ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua faktor produksi untuk menghasilkan output tertentu;

2) Accounting Cost, yaitu ongkos yang pengertiannya hampir sama dengan economic cost, tetapi ongkos disini dinyatakan secara tegas dalam pembukuan, sehingga ada istilah

(a) Explicit cost, yaitu ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan.

(b) Implicit cost, yaitu ongkos produksi yang tidak terlihat dalam pembukuan.

Ditinjau dari sudut waktu, ongkos dapat dibedakan menjadi :

  1. Ongkos Jangka Pendek.
  2. Ongkos Jangka Panjang.

Jenis-jenis Ongkos Produksi

Ongkos produksi dapat dibagi ke dalam 5 macam :

1) Biaya Tetap (Fixed Cost : FC) yaitu, merupakan balas jasa dari pada pemakaian faktor produksi tetap (fixed factor), yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan faktor produksi yang tetap dimana besar kecilnya biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output yang dihasilkan.

2) Biaya tidak tetap (Variabel cost : VC), yaitu merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai balas jasa atas pemakaian variabel faktor, yang besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh besar kecilnya output.

3) Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.

4) Biaya Rata-rata (Avarage Cost : AC), yaitu merupakan ongkos persatu satuan output; baik untuk biaya rata-rata tetap (avarage fixed cost) dan biaya rata-rata variabel (avarage variable cost) dan rata-rata total (avarage total cost), diperoleh dengan jalan membagi biaya Total dengan jumlah output yang dihasilkan.

5) Biaya Marginal (Marginal cost : MC), yaitu merupakan biaya tambahan yang diakibatkan dari penambahan satu-satuan unit output.

6) Biaya Tetap Rata-Rata (Avarage fixed cost : AFC), biaya hasil bagi biaya tetap dengan jumlah yang dihasilkan.

7) Biaya Variabel Rata-Rata (Avarage Variable cost : AVC), diperoleh dengan jalan membagi biaya variabel dengan jumlah produk yang dihasilkan. Secara sederhana pengertian diatas dapat ditulis sebagai berikut :

TC = FC + VC AFC = FC : Q MC = TC1 – TCO

AVC = VC : Q ATC = TC : Q


Ongkos Jangka Panjang

Ciri dasar daripada jangka waktu panjang (Long Run) adalah dimana pengusaha tidak memiliki ongkos tetap, semua ongkos adalah merupakan variabel cost/berubah atau tidak tetap, karena semua faktor produksi bersifat variabel faktor tidak ada yang bersifat fixed factor dalam jangka waktu panjang.

The long run avarage cost curve (LRAC) adalah suatu kurva yang memperlihatkan ongkos rata-rata minimum dari masing-masing tingkat output.

Pengertian Penerimaan

Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).

Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya. Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau
TR = Q x P

Jenis-jenis Penerimaan

1. Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya,

dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).

2. Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.

3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal. Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :

  1. Positif;
  2. Sama dengan nol;
  3. Negatif.

Bentuk matematis secara sederhana dapat ditulis :

TR = P x Q

P x Q

AR = TR : Q atau = P

dTR

MR = TRn – TRn-1

dQ

Dalam bentuk tabel dapat diperlihat sebagai contoh berikut :

Untuk kasus harga tetap/kurva permintaan mendatar.


Ongkos Jangka Panjang

Ciri dasar daripada jangka waktu panjang (Long Run) adalah dimana pengusaha tidak memiliki ongkos tetap, semua ongkos adalah merupakan variabel cost/berubah atau tidak tetap, karena semua faktor produksi bersifat variabel faktor tidak ada yang bersifat fixed factor dalam jangka waktu panjang. The long run avarage cost curve (LRAC) adalah suatu kurva yang memperlihatkan ongkos rata-rata minimum dari masing-masing tingkat output.



BAB 3 Struktur Pasar


Pengertian Pasar

Pasar seperti telah dijelaskan sepintas pada bab. I, yaitu dapat diartikan sebagai suatu tempat pertemuan antara pihak penjual dengan pihak pembeli dimana terjadi transaksi barang dan jasa.

Bentuk-Bentuk Pasar

Setiap perusahaan selalu berkeinginan untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya, jadi tujuan utama bagi setiap perusahaan adalah mendapatkan keuntungan dan bilamana harus merugipun dia harus dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut dengan resiko kerugian yang sekecil-kecilnya, kalau memang tidak memungkinkan untuk memperoleh kondisi Break even point. Untuk maksud tersebut diatas masalah ongkos produksi dan penerimaan/pendapatan sangat menentukan bagi setiap perusahaan dalam membuat kebijaksanaan produksi serta menetapkan harga jual hasil produksi, karena profit diperoleh sebagai hasil pengurangan pendapatan dengan biaya/ongkos produksi, dengan rumusan :

= TR – TC atau = R – C

Berbicara mengenai pendapatan/penerimaan (R) berarti berhadapan dengan beberapa masalah lainnya, yaitu tentang Struktur Pasar, karena pasar dapat memberikan situasi yang berbeda dalam penerimaan perusahaan.

Perbedaan struktur pasar tersebut ditentukan oleh karakteristik pasar itu sendiri, seperti keadaan pembeli dan penjual, keadaan produksi, pengetahuan pembeli dan kemudahan keluar masuk pasar bagi produsen dan konsumen.

Para ahli Ekonomi membedakan empat Model dasar Pasar, yaitu :

1) Pasar persaingan sempurna (Perfect Competition Market). Bentuk dari pasar pada pasar persaingan sempurna ini adalah Pasar persaingan Murni (Pure Perfect Competition).

2) Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market). Bentuk pasar persaingan tidak sempurna terbagi tiga, yaitu :

a) Pasar Monopoli murni (Pure monopoly),

b) Monopoli (Monopolistic Competition),

c) Oligipoli / Duopoli (oligipoly).

d) Monopsoni

Karakteristik Pasar

1) Pasar Persaingan Murni (Pure Competition), ciri-ciri :

  1. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak di pasar.
  2. Masing-masing pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna tentang harga dan kualitas barang.
  3. Produk yang dijual bersifat Homogeneous, artinya sulit membedakan produk yang sama dari berbagai produsen.
  4. Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar.
  5. Setiap penjual adalah price taker, artinya penjual tidak dapat/tidak sanggup mempengaruhi harga dipasar, karena merupakan unit terkecil.

2) Pasar Monopoli Murni (Pure Monopoly), dengan ciri-ciri :

  1. Dipasar hanya ada satu produsen dan satu industri atau perusahaan yang monopoli yang memiliki pembeli yang sangat banyak.
  2. Produsen menjual hasil produksi yang tidak memiliki barang pengganti / substitusi.
  3. Produsen diberi perlindungan dan kemudahan keluar masuk pasar.

  1. Setiap penjual adalah price seacher, artinya penjual dapat mengontrol/mempengaruhi harga dan menentukan tingkat harga yang menguntungkan bagi dia.

3) Monopolisitic Competition, dengan ciri-cirinya :

  1. Ada beberapa penjual di pasar.
  2. Para penjual menjual hasil produksi yang berbeda.
  3. Bebas dan mudah keluar masuk pasar bagi perusahaan baru.
  4. Penjual memiliki tingkat pengontrolan yang terbatas terhadap harga, tetapi masih tetap merupakan price seacher.

4) Oligopoli.

  1. Terdapat sedikit penjual dan banyak pembeli.
  2. Produsen/penjual mungkin memproduksi barang yang sejenis atau berbeda-beda.
  3. Cukup memiliki kebebesan keluar masuk pasar.
  4. Penjual adalah price seacher.

Keseimbangan Perusahaan / Analisa Rugi Laba

Dalam hal menawarkan barang-barangnya, maka seorang pengusaha menghadapi tiga macam periode waktu, dimana syarat-syarat yang menentukan jumlah penawaran akan diproduksi, (sebagaimana telah dibicarakan pada bab-bab sebelumnya).

Keseimbangan perusahaan atau Analisa rugi laba dari suatu perusahaan dapat dikemukakan dengan dua cara, yaitu :

1) Dengan analisa marginal (MR dan MC)

2) Dengan analisa Total (TR dan TC).

Sifat dan bentuk kedua analisa tersebut akan berbeda sesuai dengan bentuk struktur pasarnya.

1. Kasus Pasar Persaingan Sempurna. (Perfect Competition Market)

Pada bentuk pasar ini, dimana harga ditentukan oleh kekuatan permintaan (Demand) dan penawaran (Supply) dipasar, baik secara berkelompok maupun secara individu, baik

penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar, sehingga harga yang sudah terjadi dipasar dianggap “given” artinya sudah demikian adanya (tidak dapat dirobah). Sebagai akibatnya, maka kurva MR= kurva AR= kurva harga (P) dan sama dengan kurva permintaan (D), maka kurva (MR=AR=P=D) merupakan garis horizontal yang sejajar dengan sumbu axis, sedangkan kurva total penerimaan merupakan garis lurus dari titik origin (titik O)

Keseimbangan Jangka Pendek

Pada pasar pure competition ini syarat terakhir untuk mendapatkan keuntungan maksimum (maximum profit), kerugian minimum (Minimum loses), dan Break even point atau dalam keadaan keseimbangan bila mana MR = AR sama besar atau lebih besar atau lebih kecil dari AC, perbedaan antara AR dengan AC, adalah laba per kesatuan (dengan analisa marginal) dan TR sama besar, atau lebih besar atau lebih kecil dari TC (dengan analisa Total).

Keseimbangan Jangka Panjang

Bilamana dalam jangka panjang perusahaan mendapat laba, maka perusahaan akan memperluas kapasitas produksinya dan perusahaan baru akan memasuki industrinya/pasarnya. Akibatnya output total dipasar akan meningkat dan harga akan menurun, sehingga keuntungan akan berkurang. Dalam jangka panjang akan dapat menimbulkan kerugian, akibatnya perusahaan akan mengurangi output atau sama sekali akan meninggalkan industri tersebut. Selanjutnya output akan berkurang dan harga akan meningkat dan kerugian akan berkurang. Keseimbangan jangka panjang membutuhkan syarat, bahwa perusahaan tidak mencapai laba, atau menderita kerugian, tetapi syaratnya adalah AR harus sama dengan AC disamping MR= MC.

Kasus Pasar Persaingan Tidak Sempurna.

Selanjutnya untuk kasus pasar persaingan tidak sempurna dimana perusahaan yang terlibat dalam proses produksi dipasar jumlahnya tidak banyak bahkan pada pasar

monopoly khususnya terdapat satu perusahaan yang dapat memonopoli pasar dan mengontrol harga pasar serta jumlah barang, sehingga bentuk kurva permintaan dan AR nya (avarage Revanue) pun tidak sama lagi dan juga tidak merupakan garis horizontal, tetapi menurun dan kurva MR tidak lagi sama dengan kurva AR.

Kurva AR (total revenue) tidak lagi merupakan garis lurus, melainkan melengkung berbentuk U terbalik, hal ini disebabkan karena harga terus menerus turun apabila kuantitas yang diminta naik, juga harga dapat saja berubah menurut selera produsen, artinya produsen dapat mempengaruhi harga di pasar, dalam rangka memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi.

Jadi bilamana perusahaan merupakan penjual tunggal, maka posisi keseimbangan jangka pendeknya (MR=MC) juga merupakan posisi keseimbangan jangka panjangnya, hanya saja AR atau harga (P) bahkan dapat melampaui AC dalam jangka panjang.


Soal – soal Latihan

Minggu 5.

1. Dari materi tentang perilaku produsen yang telah dibahas, mana pendapat dibawah ini yang benar :

  1. Pendapat yang mengatakan bahwaprodusen tidak bertujuan mencari keuntmungan maksimum (non profit objective), karena sesuatu hal, misalnya kekurangan dana, informasi dan sebagainya.
  2. Anggapan bahwa perusahaan beroperasi pada keadaan yang pasti (under conditions of certainty), sehingga perusahaan dianggap mencari keuntungan minimum.
  3. Karena Perusahaan / Produsen semakin kecil administrasinya.
  4. Semuanya benar.

2. Berikut adalah kegiatan produksi, kecuali ;

  1. Produksi sesuai pesanan (custom-order production)
  2. Produksi missal yang lancar
  3. Produksi massal yang kaku (rigid mass production)
  4. Produksi massal yang fleksibel (flexible mass production)

3. Untuk mencari total produk digunakan rumus :

  1. APL = TP/L atau APK = TP/K
  2. MPL = ∆TP/∆L atau MPK = ∆TP/∆K
  3. TP ↔ Q = f(L, K); L = tenaga kerja, K = Modal
  4. AMP = ∆TP/∆L / ∆TP/∆K

4. Untuk mencari rata-rata (Average Product) digunakan rumus :

  1. AMP = ∆TP/∆L / ∆TP/∆K
  2. MPL = ∆TP/∆L atau MPK = ∆TP/∆K
  3. TP ↔ Q = f(L, K); L = tenaga kerja, K = Modal
  4. APL = TP/L atau APK = TP/K

5. Untuk mencari marjinal (marginal Product) digunakan rumus :

  1. MPL = ∆TP/∆L atau MPK = ∆TP/∆K
  2. APL = TP/L atau APK = TP/K
  3. TP ↔ Q = f(L, K); L = tenaga kerja, K = Modal
  4. AMP = ∆TP/∆L / ∆TP/∆K

6. Berikut dibawah pengertian produksi :

  1. Suatu prosses yang dilakukan oleh produsen dan konsumen
  2. Konsep arus, bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu.
  3. Konsep arus, bahwa jumlah barang atau jasa yang dihasilkan terus menerus.
  4. Kegiatan memproduksi dalam jumlah besar oleh produsen.

7. Seorang produsen dalam melakukan proses produksi harus menentukan keputusan yaitu :

  1. Target pasar yang akan diaraih
  2. Barang apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen
  3. Berapa output yang harus diproduksi dan dalam kombinasi bagaimana.
  4. Tergantung modal seorang produsen / perusahaan.

8. Ada 3 titik penting yang harus diidentifikasidalam fungsi produksi yaitu :

  1. Titik singgung, TPP maksimum, dan TPP minimum
  2. TPP minimum, TPP maksimum, dan titik ukur.
  3. Titik ukur, TPP minimum, dan titik singgung.
  4. Infelction point (titik belok), titiksinggung, dan TPP maksimum.

9. Berikut pengertian biaya produksi :

  1. Korbanan yang digunakan untuk menghasilkan output tertentu.
  2. Terbagi atas biaya tetap dan biaya variable
  3. Biaya yang didapat dari hasil penjualan produk.
  4. Suatu dana modal dari sang pemilik perusahaan.

10. Dalam teori ekonomi produksi titik beratnya adalah :

  1. Dana untuk biaya produksi.
  2. Suatu dana modal dari sang pemilik perusahaan

  1. Menentukan bentuk organisasinya, apakh perusahaa, perorangan, persekutuan atau kooperatif
  2. Menunujukkan hubungan fisik secara khusus beserta perangkat – perangkatnya baik aljabar maupun geometris untuk memberikan kesan bagaimana pertimbangan teknis yang dilakukan produsen berkenaan dengan pilihan-pilihan ekonomi.

Minggu 6 -7.

1. Tindakan pertama bagi seorang pengusaha dalam mendirikan suatu pweusahaan adalah

  1. Menentukan bentuk organisasinya, apakh perusahaa, perorangan, persekutuan atau kooperatif.
  2. Mengumpulkan modal sebanyak-banyaknya utnuk membuka suatu usaha.
  3. Menentukan orang-orang yang akan bergabung didalamnya.
  4. Menentukan jenis barang produksinya.

2. Sedangkan untuk membuat keputusan perusahaan yang benar, maka pengusaha harus melihat kepada :

  1. Hasil produksi saja
  2. Total penerimaan dan ongkos
  3. Total ongkos saja.
  4. Target yang dicapai saja.

3. Didalam pemakaian factor produksi untuk memproduksi suatu jenis barang sangat tergantung kepada :

  1. Harga dan waktu
  2. Harga
  3. Produktivitas, harga dan waktu
  4. Produktivitas

4. Sehubungan dengan waktu yang tersedia bagi suatu perusahaan untuk menhasilkan suatu output tertentu dapat dibedakan menjadi tiga periode waktu yaitu :

  1. Market period, Short period, dan Longtime
  2. Longtime period, Shorttime period, danmarket period

  1. Longtimeperiod dan short period.
  2. Market period,Short run period, dan long run period

5. Pengertian ongkos produksi secara umum dapat dinyatakan sebagai :

  1. Segala biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
  2. Segala biaya yang dimiliki oleh pengusaha.
  3. Segala biaya yang dikeluarkan untuk menggaji karyawan suatu perusahaan.
  4. Segala keuntungan dari hasil proses produksi.

6. Berikut adalah pengertian dari Economic Cost kecuali :

A. Ongkos yang dikeluarkan untuk proses pembukuan

B. Ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua factor produksi untuk menghasilkan output tertentu.

C. Ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan.

D. Ongkos yang dikeluarkan untuk menggaji para karyan perusahan.

7. Accounting Cost yaitu :

  1. Ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan
  2. Ongkos yang dikeluarkan untuk menggaji para karyan perusahan.
  3. Ongkos yang dikeluarkan untuk proses pembukuan
  4. Ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua factor produksi untuk menghasilkan output tertentu.

8. Explict Cost yaitu :

  1. Ongkos yang dikeluarkan untuk proses pembukuan
  2. Ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua factor produksi untuk menghasilkan output tertentu.
  3. Ongkos yang dikeluarkan untuk menggaji para karyan perusahan.

D. Ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan.

9. Implict Cost yaitu :

A. Ongkos produksi yang tidak terlihat dalam pembukuan.

B. Ongkos yang dikeluarkan untuk menggaji para karyan perusahan.

C. Ongkos yang dikeluarkan untuk proses pembukuan

D. Ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua factor produksi untuk menghasilkan output tertentu

10. Berikut adalah cirri-ciri ongkos jangka panjang :

A. Ongkos yang telah direncanakan oleh seorang pengusaha untuk janka waktu yang panjang.

B. Dimana Pengusaha tidak memiliki ongkos tetap.

C. Dimana pngusaha memiliki ongkos tetap

D. Ongkos rata – rata minimum dari masing – masing tingkat output.

Minggu 8 – 9.

1. Berikut adalah pengertian dari pasar, kecuali :

A. Sebagai suatu tempat pertemuan antar pihak penjual dengan pembeli dimana terjadi transaksi barang dan jasa.

B. Hanya sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli tanpa adanya transaksi.

C. Merupakan tempat para pedagang menjual barang dagangannya.

D. Merupakan tempat bertransaksi.

2. Pasar abstrak meliputi:

  1. Pasar faktor produksi tanah.
  2. Pasar faktor produksi tenaga kerja.
  3. Pasar faktor produksi modal.

D. Pasar faktor produksi kewirausahaan.

3. Berdasarkan jumlah penjual yang ada, struktur pasar output dibedakan menjadi empat, yaitu :

A. Pasartidak sempurna, pasar monopoli, dan pasar persaingan sempurna.

B. Pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, dan pasar tidak sempurna.

C. Pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, dan pasar oligopoly.

D. Pasar persaingan tidak sempurna, pasar oligopoly, dan pasar monopoly

4. Berikut adalah pengertian monopli :

A. Struktur pasar diaman terdapat banyak penjual dan terdapat substitusi produk.

B. Struktur pasar dimana tidak terdapat penjual maupun pembeli

C. Struktur pasar dmana terdapat banyak substitusi produk yang mirip.

D. Struktur pasar dimana hanya terdapat satu penjual, tidak ada substitusi produk yang mirip.

5. Berikut adalah cirri – cirri pasar monopoli :

A. Hanya ada satu penjual

B. Terdapat banyak penjual

C. Terdapat banyak substitusi

D. Tidak terdapat hambatan masuk.

6. Berikut adalah factor – factor yang menyebabkan timbuknya monopoli, kecuali :

A. Hak paten produk atau proses produksi

B. Pemerintah tidak berhak memberikan hak monopli

C. Terdapat skala ekonomis

D. Pemberian hak monopoli oleh pemerintah

7. Kurva permintaan pasar monopoli biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti :

A. Produsen tidak dapat mempengaruhi harga pasar.

B. Produsen menjual barang produksinya lebih sedikit atau lebih banyak.

C. Produsen dapat mempengaruhi harga pasar dengan jalan menjual barang produksinya lebih sedikit atau lebih banyak.

D. Produsen tidak dapat mengatur barang produksinya.

8. Berikut adalah definisi dari pasar persaingan monopolistic :

A. Suatu pasar dimana terdapat banyak produsen/penjual bertransaksi

B. Pasar dimana produsen menjual barang dan jasa yang berbeda-beda

C. Pasar dimana produsen menjual barang dan jsas yag sama.

D. Pasar dimana terdapat banyak produsen / penjual yang menghasilkan dan menjual produk yang berbeda coraknya.

9. Berikut adalah cirri-ciri dari pasar persaingan monopolistic, kecuali :

A. Terdapat sedikit penjual

B. Produknya tidak homogen

C. Masuk kedalam industri/pasar relative murah

D. Persaingan promosi penjualan sangat aktif.

10. Berikut adalah pengertian dari pasar duopoly :

A. Pasar yang menjual berbagai macam atau bukan pasar homogen.

B. Keadaan dimana hanya ada dua perusahaan yang menguasai pasar.

C. Keadaan dimana hanya ada satu perusahaan yang menguasai pasar.

D. Keadaan dimana haya ada satu produsen dan satu konsumen.



Kesimpulan

Dari hasil rangkuman di atas maka dapat kita simpulkan sebagai berikut :

1. Perilaku produsen sangat mempengaruhi aktivitas pasar, dmana aktifitas pasar sesungguhnya ditentukan hasil dari proses produksi suatu produsen.

2. Tindakan pertama bagi seorang pengusaha dalam mendirikan suatu perusahaan adalah menentukan/memilih bentuk organisasinya, apakah berbentuk perusahaan perorangan, persekutuan atau kooperatif; selanjutnya menentukan tujuan pokok organisasi, agar dapat memperoleh keuntungan, baru kemudian melihat kepada bentuk pasar.

3. Setiap perusahaan selalu berkeinginan untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya, jadi tujuan utama bagi setiap perusahaan adalah mendapatkan keuntungan dan bilamana harus merugipun dia harus dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut dengan resiko kerugian yang sekecil-kecilnya, kalau memang tidak memungkinkan untuk memperoleh kondisi Break even point.

Daftar Pustaka

Alam Situmorang, Drs., Petunjuk Belajar Ekonomi, Jakarta: Palado Asima Agung,

1997.

Richard G. Lipsey, dkk., Pengantar Ekonomi Jilid 2 Edisi delapan, Jakarta: Erlangga,

1987.

Syamsudin, Drs., Bahan Acuan Kegiatan Belajar Mengajar Ekonomi untuk SMU

Kelas 1, PT. Rakaditu, 1995.

Widayatmini, Pengantar Organisasi & Metode Seri Diktat Kuliah Universitas Gunadarma

http://www.google.com

http://wwww.wikipedia.comhttp://www.sourcecomputer.blogspot.com

Kunci Jawaban Soal

Soal minggu 1 Soal Minggu 2 Soal mingu 3

1. a 6. b 1. a 6. b 1. a 6. b

2. b 7. c 2. b 7. c 2. b 7. c

3. c 8. d 3. c 8. d 3. c 8. d

4. d 9. a 4. d 9. a 4. d 9. a

5. a 10. b 5. a 10. b 5. a 10. b