Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkatnya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman – teman saya yang sudah memberikan dukungan serta referensi kepada saya. Dengan adanya makalah ini saya berharap makalah ini dapat memberikan penjelasan dan pengertian tentang Teori Organisasi Umum khususnya dibidang Ekonomi, dan dapat pula menjadi sumber referensi. Pembaca juga dapat mengerti dan menarik kesimpulan tentang makalaah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi banda semua di dalam belajar maupun bekerja.
Bab 1
RUANG LINGKUP EKONOMI
1. Definisi Ekonomi
Kata ekonomi (economy) berasal dari kata Yunani yang mengandung arti “one who manages the household”. Arti ini secara literal berasal dari dua suku kata yang selama ini kita fahami, oicos dan omos. Sedangkan ilmu ekonomi atau ekonomika atau economics adalah ilmu yang mempelajari manajemen rumah tangga tersebut. Dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian ekonomi secara umum adalah, Ekonomi merupakam ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi,dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan – pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi.
Lebih lanjut, menurut Lipsey, definisi yang cukup baik adalah menurut Alfred Marshall yang mengartikan political economy atau economics sebagai sebuah studi tentang manusia dalam urusan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain ekonomika adalah sebuah studi tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia (yang tidak terbatas). Kelangkaan (scarcity) adalah masalah sentral dalam ekonomika. Dalam manajemen rumah tangga, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, manusia berhadapan dengan sumber daya yang terbatas. Sehingga terdapat konsep pilihan (choice) dan pengorbanan (opportunity cost) sebagai konsekuensi dari kelangkaan ini. Esensinya manusia akan berhadapan dengan seni mengelola sumber daya dengan melakukan pilihan untuk mendapatkan manfaat dari suatu pilihan dan menghilangkan manfaat dari pilihan lain untuk mencapai tujuannya. Untuk memahami masalah utama ilmu ekonomi ini, terdapat beberapa pertanyaan mendasar. Apakah kelangkaan adalah sesuatu yang tidak terhindarkan? Mengapa? Dan bagaimana konsekuensi logisnya berupa pilihan dan pengorbanan tersebut dapat tercipta?
Kelangkaan
Pada dasarnya, baik individu dengan jumlah sumber daya yang banyak (kaya) maupun yang miskin akan berhadapan dengan persoalan kelangkaan. Hal ini dikarenakan manusia cenderung menginginkan sesuatu lebih dari apa yang dapat dicapainya. Baik individu dengan pendapatan Rp10.000 per hari dan yang dengan pendapatan Rp1 juta perhari akan menghadapi kelangkaan dan pilihan. Lihat ilustrasi sederhana di sekitar kita. Bayangkan seorang mahasiswa biasa tingkat pertama, bisa jadi ia menginginkan untuk mengerjakan tugas ospek sekaligus tugas kuliah dengan sempurna. Namun waktu membatasinya. Atau keinginan untuk memiliki buku teks sekaligus pulsa untuk telepon selulernya. „Pendapatan‟ atau jatah dari orang tua membatasinya. Apabila ilustrasi ini diterapkan kepada profil mahasiswa anak seorang konglomerat. Pilihannya bisa jadi antara mempergunakan waktunya untuk .masuk kuliah secara penuh atau pergi bersama keluarga berlibur ke
Pilihan
Dari uraian tersebut, pilihan adalah konsekuensi logis dari kelangkaan. Dan sekali lagi, setiap individu akan melakukan pilihan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kapasitas sumber dayanya. Namun satu hal yang sama adalah semua individu atau komunitas melakukan pilihan. Pilihan berarti mendapatkan sesuatu dan meninggalkan yang lain. Di sinilah muncul konsepsi biaya. Bahwa untuk mendapatkan manfaat dari sebuah barang atau jasa kita harus mengorbankan manfaat dari barang atau jasa lainnya. Mendapatkan suatu lebih berarti sedikit untuk sesuatu yang lain.
Gambar 1-1 Kurva PPC linier untuk dua barang: buku teks dan pulsa
Gambar 1-1 menunjukkan semua kemungkinan kombinasi pilihan buku teks dan unit pulsa yang dapat dibeli. Katakanlah seorang mahasiswa memiliki sisa pendapatan bersih di luar konsumsi dan akomodasi sebesar Rp1 juta per semester, dimana harga per unit pulsa adalah Rp100 ribu dan per buah buku teks adalah Rp200 ribu. Jika semua pendapatan ini dibelikan buku, maka jumlah maksimum buku teks dalam PPC adalah 5 buah dan jika untuk pulsa seluruhnya jumlah maksimumnya adalah 10 unit pulsa. Garis biru menunjukkan kemungkinan kombinasi antara buku teks dan unit pulsa per semester. Area di bawahnya adalah himpunan titik-titik kombinasi pilihan yang terjangkau. Sedangkan area abu-abu yang lebih gelap di atasnya adalah himpunan titik-titik kombinasi piliahan yang tidak mungkin tercapai. Jika sang mahasiswa menginginkan satu unit buku, dari posisi seluruhnya untuk pulsa maka dua unit pulsa harus dikorbankan dan seterusnya. Begitu pula dari posisi seluruhnya untuk buku, tambahan dua unit pulsa dapat dilakukan dengan mengorbankan satu buah buku teks, dan seterusnya. Pengorbanan per unit ini adalah opportunity cost.
Dalam hal ini per buah buku teks adalah dua unit pulsa dan sebaliknya.
Secara umum konsep pengorbanan antara dua pilihan atau opportunity cost dikenal juga dengan istilah trade off. Jika hubungan trade off di dalam ilustrasi di atas adalah linier atau tingkat pengorbanan barang lain independen terhadap level konsumi kuantitas suatu barang, tidak halnya dengan ilustrasi pada Gambar 1-2 berikut. Yaitu PPC untuk barang militer dan barang sipil
dalam sebuah komunitas sosial negara. Semakin tinggi level konsumsi barang militer, per unit pengorbanannya akan menghasilkan tambahan untuk barang sipil yang cukup signifikan jumlahnya. Begitu pula sebaliknya, tambahan per unit barang militer pada tingkat konsumsi yang tinggi ini membutuhkan pengorbanan yang banyak dari kuantitas barang sipil. Secara intuitif, karakter trade off dalam perekonomian pada umumnya demikian. Yaitu tingkat substitusi penggunaan barang tidaklah konstan. Pada jumlah produksi yang relatif tinggi suatu barang , lebih banyak atau ekstra barang lain diperlukan untuk mengadakannya relatif pada masa awal produksi. Jika diamati dengan seksama, semakin tingginya trade off ini dapat ditunjukkan dengan menggambar garis singgung (slope) sepanjang PPF dari kiri ke kanan dalam sumbu horizontal. Anda akan mendapatkan kecuraman garis yang semakin tinggi bukan?
Gambar 1-2 Kurva PPC non-linier: barang militer dan barang sipil
2. Metodologi Ekonomi
Seperti yang telah disinggung diatas, ilmu ekonomi mencoba menerangkan perilaku umat manusia dalam menggunakan alat – alat pemuas kebutuhan yang adanya terbatas untuk
memenuhi kebutuhan mereka yabg bias dikatakan jumlahnya tidak terbatas. Untuk mengetahui bagaiman tugas tersebut dilaksanakan, pada bab ini akan dijelaskan beberapa pasal yang menyangkut metodologi.
Perbuatan seseorang demikian juga gejala – gejala yang terjadi dalam suatu perekonomian banyak factor yang ikut mempengaruhi atau bahkan menentukannya. Faktor – factor seperti politik, social, psikologi dan sebagainya lagi juga besar pengaruhnya trhadap perilaku sesorang atau suatu masyarakat.Teori ekonomi pada azasnya hanya menelaah salah satu dari sekian banyak aspekkehidupan seseorang atau suatu masyarakat, yaitu aspek ekonominya. Ini berarti bahwa kita tidak memisahkannya.
Kesimpulan – kesimpulan toritik yang dihasilkan tersebut apabila diturunkan secara betul dikatakan brlaku secara abstrak universal, yaitu berlaku di manapun juga dan bilamanpun juga, asalkan dipenuhi syarat bahwa kenyataan dalam dunia nyata sejalan dengan asumsi – asumsi yang terbentuk dalam model analisi ekonomi yang kita pakai. Apabila ternyata asumsi yang kita pakai yidak sesuai dengan dunia nyata, maka hasil kesimpulan yang kita turunkan tendensinya juga menyimpang dari kenyataan.
Sebagai contoh :
Dengan menggunakan asumsi bahwa rumah tangga perusahaan selalu berusaha memaksimumkan keuntungan, kita sampai pada kesimpulan bahwa meningkatnya permintaan akan produk yang duhaasilkan oleh sebuah perusahaan akan mengakibatkan bertambah besarnya keuntungan yang diperoleh atau brtambah kecilnya kerugian yang diderita oleh perusahaan
3. Masalah Pokok Ekonomi
Pokok masalah ekonomi ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.
- Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan
suatu benda.
- Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
- Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkanbarang dari produsen kepada konsumen.
Pokok masalah ekonomi :
- produksi
- konsumsi
- distribusi.
Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan
berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.
- Apa dan siapa.
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi
agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? - apakah
pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? - serta berapa banyak barang tersebut
diproduksi?
- Bagaimana.
Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan
yang harus dipecahkan adalah: bagaimana barang
tersebut diproduksi? - siapa yang memproduksi? -
sumber daya apa yang digunakan? - teknologi apa
yang digunakan?
- Untuk siapa.
Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk
siapa (for whom) barang yang akan diproduksi? - siapa yang harus menikmati?
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran.
- Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama
untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa
ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh
masyarakat itu sendiri. Tentunya Anda akan bertanya apa tugas pemerintah dalam
sistem ekonomi tradisional ini? Pokok masalah ekonomi:
- Apa dan berapa
- Bagaimana
- Untuk siapa
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan
perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan
kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk
siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.
Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang
belum maju, dan mulai ditinggalkan.
- Sistem Ekonomi Terpusat
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan
hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara
terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando
dari pusat. Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang
diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk
melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang. Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat,
akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.
- Sistem Ekonomi Pasar
Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas
sesuai dengan mekanisme proses.
Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong
masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen
memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat
dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan
daya beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas.
Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak
berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui
peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem
ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.
- Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara
berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui.
Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara
yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.
Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem
ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.
4. Sistem Perekonomian
Arti Sistem
Banyak ahli dari berbagai Negara disiplin ilmu menggunakan pendapatnya mengenai arti system. Namun apapun definisinya suatu system perlu memiliki ciri sebagai berikut ;
- Setiap sistem memiliki tujuan
- Setiap system mempunyai “batas” yang memisahkannya dari lingkungan.
- Walau mempunyai batas, system tersebut bersifat trbuka, dalam arti brinteraksi juga dengan lingkungannya.
- Suatu system dapata terdiri dari beberapa subsistem yang biasa juga disebut dengan bagian, unsur, atau komponen.
Sistem perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Perkembangan Sistem Perekonomian Pada Umumnya
Sunsistem, itulah system perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan karakteristik prekonomian subsistem, orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi, hanya untuk memenuhi kbutuhan sendiri atau kelompoknya saja. Dengan kata lainpada saat itu orang belum terlalu brfikir untuk melakukan kgiatan ekonomi untuk pihak lain, apalagi demi keuntungan. Kalaupun orang tersebut harus berhubungan dngan orang lain untuik mendapatkan barang lain, sifatnya adalah barter, untuk kepentingan masing – masing pihak. Dengan semain berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakan perlunya system perekonomian yang leih teratur dan terencana. Sistem barter tidak lagi dapat dipertahankan, mengingat hambatan – hambatan yang dihadapi, seperti:
- sulitnya mempertemukan dua atau lebih pihak yang memliki keinginanyang sama.
- sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan dipertukarkan.
- Sulitnya melakukan pembayaran yang tertunda.
- Sulitnya melakukan transaksi dengan jumlah besar.
Dengan hambatan-hambatan yang terjadi trsebut, mulailah para cendikiawan memikirkan system perekonomian lain yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan oleh manusia.
Bab 2
Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran
1. Pengertian dan Hukum Permintaan
A. Pengertian Permintaan
Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada
suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan
tertentu dan dalam periode tertentu.
Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah
permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga
dapat dibuat grafik kurva permintaan
Permintaan adalah kebutuhan masyarakat / individu terhadap suatu jenis
barang tergantung kepada factor-faktor sebgai berikut:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain
3. Pendapatan konsumen
4. Cita masyarakat / selera
5. Jumlah penduduk
6. Musim / iklim
7. Prediksi masa yang akan dating
B. Hukum Permintaan
Pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak
permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu
barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
Dari Hypotesa di atas dapat disimpulkan, bahwa:
1. Apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain
yang dapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan sebaliknya
apabila barang tersebut turun, konsumen akan menambah pembelian
terhadap barang tersebut.
2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumsn berkurang,
sehingga memaksa konsumen mengurangi pembelian, terutama barang
yang akan naik harganya.
Pengaruh Faktor bunga harga terhadap permintaan
o Harga barang lain
Hubungan suatu barang dengan barang lain dapat dibedakan menjadi 3
(tiga) golongan:
a. Barang pengganti / barang subsidi, yaitu apabila suatu barang dapat
menggantikan fungsi barang lain.
Contoh : Miyak tanah dan gas
Harga barang subsidi dapat mempengaruhi permintaan terhadap
barang yang digantikannya.
b. Barang pelengkap / Complementer, yaitu apabila suatu barang
selalu digunakan secara bersama.
Cintoh : gula dan kopi
c. Barang yang tidak saling berhubungan
Contoh : kapal terbang dengan sandal jepit
o Pendapatan Konsumen
Berhubungan pendapatan konsumen akan menimbulkan perubahan
permintaan terhadap berbagai jenis barang. Jenis barang dapat dibedakan menjadi 2 (Dua) macam, yaitu :
1. Barang normal, yaitu barang yang permintaannya akan meningkat
apabila pendapatan konsumen naik
Barang mewah / barang lux, barang kebutuhan sehari-hari.
2. Barang inferior / barang bermutu rendah, yaitu barang yang
diminta konsumen berpenghasilan rendah, apabila pendapatan
konsumen tersebut naik maka permintaan terhadap barang inferior
akan menurun.
o Corak distribusi pendapatan
Jika Pemerintah menaikan pajak pada orang kaya, untuk menaikan
pendapatan yang berpenghasilan rendah, maka corak permintaan barang berubah.
o Cita rasa masyarakat / selera
Perubahan cita rasa masyarakat akan merubah permintaan terhadap suatu barang.
o Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan diakui oleh adanya kesempatan kerja. Dengan demikian akan merubah daya beli masyarakat, selanjutnya akan menambah permintaan berbagai barang.
o Prediksi masa yang akan datang
Jika konsumen memprediksi akan adanya kenaikan harga suatu barang
dimasa yang akan datang, maka permintaan terhadap barang tersebut meningkat.
Pengertian Penawaran
Adanya permintaan masyarakat terhadap suatu barang belum memenuhi syarat
terjadinya transaksi di dalam pasar, maka perlu adanya penawaran dari
produsen / penjual.
Keinginan para penjual dalam menawarkan barang ada berbagai tingkat harga
ditentukan oleh beberapa factor penting, yaitu:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga-harga barang lain
3. Biaya produksi
4. Tujuan perusahaan
5. Tingkat produksi yang digunakan
Hukum Penawaran
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat
hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut ditawarkan
pada penjual. Hukum penawaran pada dasarnya menyatakan bahwa semakin
tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.
Pengaruh bukan harga terhadap penawaran
a. Harga barang lain
Barang subtitusi maupun complementer akan mempengaruhi suatu barang
yang dibutuhkan masyarakat. Jika harga barang import naik masyarakat cenderung untuk membeli barang buatan dalam negeri. Sehingga mendorong produsen dalam negeri untuk menambah produksinya, maka penawaran harga tersebut meningkat.
b. Biaya produksi
Jika biaya untuk memperoleh faktor produksi tinggi, maka perusahaan akan rugi, bahkan akan menutup perusahaannya, sehingga barang yang diproduksinya akan menurun.
c. Tujuan Produksi
Setiap perusahaan mempunyai tujuan memeksimumkan keuntungan, sehingga perusahaan menggunakan kapasitas produksinya secara maksimal, tetapi menggunakan pada tinggkat kapasitas yang memaksimumkan keuntungan sehingga penawaran akan kecil.
d. Tingkat Teknologi
Kemajuan teknologi akan mengakibatkan:
- Produksi akan bertambah cepat
- Biaya produksi semakin rendah, keuntungan akan bertambah.
Dengan demikian kemajuan teknologi cenderung menaikan penawaran.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Manusia adalah makhluk sosial yang dinamis, sehingga terjadi perubahan-perubahan
yang dapat mempengaruhi kebutuhan hidupnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah:
a. Harga barang itu sendiri
Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya
terhadap jumlah barang yang diminta.
b. Pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya
pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan.
c. Intensitas kebutuhan
Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/
jasa, mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan berbeda.
d. Distribusi Pendapatan
Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat,
sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu, maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun.
e. Pertambahan penduduk
Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak
penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.
f. Selera (Taste)
Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera
masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan
g. Barang pengganti (substitusi)
Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada
saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya.
Contoh:
1. Pada saat harga beras naik sangat tinggi, maka masyarakat yang tidak
mampu akan beralih membeli jagung sebagai pengganti beras.
2. Pada saat harga buku tulis dengan kertas putih meningkat sangat tinggi,
maka masyarakat yang tidak mampu akan beralih membeli buku dengan
kertas koran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah:
Seperti permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu:
a. Biaya produksi (input)
Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada
akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
b. Teknologi
Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi jumlah
penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin besar, harga menjadi
murah, jumlah yang ditawarkan meningkat dan sebaliknya.
c. Harapan keuntungan
Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual.
Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah
penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.
d. Kebutuhan akan uang tunai
Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan
berpengaruh kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah
penawaran barang/jasa.
e. Harapan harga masa yang akan datang
Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga
dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga
mempengaruhi jumlah penawaran.
Bab 3 & 4
Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen, biasanya hanya disingkat teori konsumen, mencoba menerangkan perilaku konsumen dalam membelanjakan pendapatannya untuk memperoleh alat-alat pemuas kebutuhan, yang dapat berupa barang-barangkonsumsi ataupun jasa-jasa konsumsi. Kesimpulan-kesimpulan yang dihasilkan oleh teori konsumen antara lain ialah bagaimana raksi konsumen dalam kesediannya membeli suatu barang terhadap berubahnya jumlah pendapatan yang ia peroleh, terhadap berubahnya harga barang yang bresangkutan, terhadap berubahnya harga barang-barang yang berhubungan dengan barang yang bersangkutan, terhadap berubahnya cita rasa yang dimilikinya.
Terpenuhinya kebutuhan seorang konsumen menimbulkan kepuasan bagi konsumen tersebut. Dengan demikian kiranya mudah difahami mengapa para pemikir ekonomi mengatakan bahwa konsumsi barang-barang dan jasa – jasa menghasilkan kepuasan atau satisfaction, yang sering pula disebut guna atau utility.
Teori konsumen mengenal dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal.
Pendekatan Kardinal
Pendekatan kardinal menggunakan asumsi bahwa guna atau kepuasan seseorang tidak hanya dapat diperbandingkan, akan tetapi juga dapat diukur. Oleh karena menurut kenyataan kepuasan seseorang tidak dapat diukur maka asumsi tersebut dengan sendirinya dapat dikatakan tidak realistik. Biasanya inilah yang ditonjolkan sebagai kelemahan dari pada teori konsumen yang menggunakan pendekatan kardinal.
Pendekatan Ordinal
Kebalikan dari teori kardinal, teori pendekatan ordinal menggunakan asumsi yang lebih realistik. Dengan menggunakan konsepsi kurba tak acuh teori konsumen yang menggunakan teori pendekatan ordinal tidak lagi perlu menggunakan asumsi bahwa kepuasan atau guna
seorang dapat diukur. Sebaliknya kemungkinannya untuk tetap dapat diperbandingkan tinggi rendahya kepuasan seseorang, dengan dipergunakannya konsepsi kurva tak acuh, masih dapat dipenuhi.
Konsep elastisitas
Konsep elastisitas memiliki peranan panting dalam menganalisa masalahmasalah
bisnis. Banyak keputusan bisnis yang diambil dengan keputusan elastisitas, seperti elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.
a. Elastisitas permintaan (Elasticity of Domed)
Selama hukum permintaan berlaku bagi produk yang dihasilkan, maka jika
perusahaan menentukan harga barang terlalu tinggi , maka perusahaan itu
akan kesulitan mencapai tingkat penjualan tinggi. Menurut hukum
permintaan, semakin tinggi harga, maka jumlah permintaan akan barang
tersebut akan sedikit.
Dalam menentukan kebijakan harga pokok produk yang dihasilkan,
perusahaan tersebut harus mampu mengenali karakteristik permintaan
harga pasar terhadap barang produk yang dihasilkan. Factor- factor. Yang
mempengaruhi permintaan:
1. Harga produk, konsumen mau dan mampu membeli produk dengan
jumlah yang banyak pada tingkat harga yang lebih rendah.
2. Harga produk lain yang berhubungan . Perubahan harga produk lain
yang memiliki hubungan saling mengganti mempengaruhi permintaan
pasar produk dengan arah yang berlawanan.
3. penghasilan Konsumen, kenaikan penghasilahn konsumen
mengakibatkan daya beli konsumen meningkat dan selanjutnya akan
meningkatkan permintaan pasar terhadap barang produk.
4. Selera dan preferensi Konsumen, peningkatan selera dan preferensi
konsumen terhadap suatu produk akan meningkatkan permintaan pasar
terhadap produk tersebut.
5. Harapan Konsumen mempunyai harapan bahwa masa yang akan
datang akan terjadi kenaikan harga, atau kenaikan pendapatan
konsumen, atau kelangkaan produk tersebut dipasar akan mendorong
konsumen membeli produk tersebut akan lebih banyak.
6. Jumlah konsumen, Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari
permintaan individual. Dengan demikian, semakin banyak konsumen,
akan jumlah permintaan pasar terhadap barang produk tersebut akan
semakin banyak pula.
Soal Latihan
MINGGU 1
1. 1. Kata ekonomi (economy) berasal dari kata Yunani yang mengandung arti :
a. one who manages the household c. two who manages the household
b. you who manages the household d. we who manages the household
2. 2. Dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian ekonomi secara umum adalah :
a. Ekonomi merupakam ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk bertahan hidup.
b. Ekonomi merupakam ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi,dan berkembang dengan sumber daya yang ada
c. Ekonomi merupakam ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk bertahan hidup dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
d. Ekonomi merupakam ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia dalam memuaskan kebutuhannya.
3.
2. 3. Pokok masalah ekonomi ada tiga, kecuali ;
a. produksi c. konsumen
b. konsumsi d. distribusi
4.
4. 4. Dibawah ini mana yang termasuk contoh sistem ekonomi :
a. sistem ekonomi publik c. sistem ekonomi campuran
b. sitem ekonomi distributif d. sistem ekonomi konsumsi
5. Dibawah ini merupakan ciri dari suatu sistem prekonomian kecuali ;
a. tidak memiliki tujuan utama
b. Setiap sistem memiliki tujuan
c. Setiap system mempunyai “batas” yang memisahkannya dari lingkungan.
d. Walau mempunyai batas, system tersebut bersifat trbuka, dalam arti brinteraksi juga dengan lingkungannya.
6. Sistem barter tidak lagi dapat dipertahankan, mengingat hambatan – hambatan yang dihadapi, seperti:
a. mudahnya mempertemukan dua atau lebih pihak yang memliki keinginanyang sama.
b. sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan dipertukarkan.
c. mudahnya melakukan pembayaran yang tertunda.
d. mudahnya melakukan transaksi dengan jumlah besar.
7. Sistem elonomi tradisional adalah ;
a. Sistem ekonomi yang dijalankan secara sepihak untuk kepentingan pribadi
b. Ekonomi merupakam ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi,dan berkembang dengan sumber daya yang ada
c. Sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis)
d. Sistem ekonomi yang dijalankan secara oleh kelompok untuk kepentingan kelompok
8. Sistem prekonomian adalah ;
a. sistem yang dirancang untuk permasalahan ekonomi suatu perusahaan
b. sistem yang digunakan dalam kehidupan ekonomi
c. sistem yang dirancang untuk permasalahan ekonomi suatu negara
d. sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut
9. Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat, adalah sistem ekonomi ;
a. terpusat c. tradisional
b. pemerintahan d. negara
10. Pada sistem ekonomi apa, kehidupan ekonomi dapat berjalan sesuai dengan mekanisme proses.
a. pemrintahan c. tradisional
b. pasar d. terpusat
Soal Latihan
Minggu 2
1. Banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu mrupakan definisi dari ;
a. Definisi permintaan c. definisi penawaran
b. Definisi ekonomi d. definisi hukum penawaran
2. Pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut merupakan definisi dari ;
a. Permintaan c. penawaran
b. Huku permintaan d. hukun penawaran
3. Pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut ditawarkan pada penjual adalah definisi dari ;
a. Permintaan c. hukum penawaran
b. Hukum permintaan d. hukum ekonomi
4. Jenis barang dapat dibedakan menjadi 2 (Dua) macam, yaitu :
a. Barang jadi c. barang mentah
b. Barang produksi d. barang inferrior
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah kecuali ;
a. Kebutuhan konsumen c. Biaya produksi (input)
b. Harapan keuntungan d. Teknologi
6. Definisi barang infrrior yaitu ;
a. Barang mewah yang langkah
b. barang yang diminta konsumen berpenghasilan rendah, apabila pendapatan konsumen tersebut naik maka permintaan terhadap barang inferior akan menurun.
c. Barang yang mewah yang mudah didapatkan konsumen
d. Barang yang musiman.
7. Kemajuan teknologi akan mengakibatkan:
a. Penurunan kinerja c. peningkatan kinerja ekonomi
b. Menghambat laju ekonomi d. penurunan pengangguran.
8. Berikut ini faktor yang mempengaruhi permintaan kecuali ;
a. Harga barang itu sendiri c. Pendapatan masyarakat
b. Intensitas kebutuhan d. daya beli masyarakat
9. Keinginan para penjual dalam menawarkan barang ada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa factor penting, yaitu kecuali ;
a. Daya beli masyarakat c. Biaya produksi
b. Harga-harga barang lain d. harga barang itu sendiri
10. Pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut merupakan definisi dari ;
a. hukum permintaan c. penawaran
b. permintaan d. hukun penawaran
Soal Latihan
Minggu 3
1. Tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka disebut ;
a. Perilaku konsumen c. perilaku produsen
b. Perilaku kinsumtif d. perilaku ekonomi
2. Ukuran derajat kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan factor –faktor yang mempengaruhinya disebut ;
a. Elastisitas penawaran c. elastisitas harga
b. Elastisitas permintaan d. elastisitas permintaan
3. Ukuran derajat kepekaan penawaran suatu barang terhadap perubahaan factor – factor yang mempenganruhinya disebut ;
a. Elastisitas permintaan c. elastisitas penawaran
b. Elastisitas harga d. elastisitas pembelian
4. Yang tidak termasuk kedalam konsep elastisitas permintaan adalah ;
a. Elastisitas harga c. elastisitas silang
b. Elastisitas pendapatan d. elastisitas pasar
5. Persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen disebut ;
a. Elastisitas harga c. elastisitas pasar
b. Elastisitas silang d. elastisitas pendapatan
6. Persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan) sebesar satupersen disebut ;
a. Elastisitas harga c. elastisitas pasar
b. Elastisitas silang d. elastisitas pendapatan
7. Persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen disebut ;
a. Elastisitas harga c. elastisitas pendapatan
b. Elastisitas silang d. elastisitas pasar
8. Bentuk umum elastisitas harga adalah ;
a. % perubahan jumlah barang yang diminta
% perubahan harga barang itu sendiri
b. % perubahan jumlah brang nx yang diminta
% perubahan harga barang y
c. % perubahan jumlah harga barang yang diminta
% perubahan pendapatan riel
d. % perubahan pendapatan riel
% perubahan harga barang
9. Bentuk umum elastisitas silang adalah ;
a. % perubahan jumlah barang yang diminta
% perubahan harga barang itu sendiri
b. % perubahan jumlah brang nx yang diminta
% perubahan harga barang y
c. % perubahan jumlah harga barang yang diminta
% perubahan pendapatan riel
d. % perubahan pendapatan riel
% perubahan harga barang
10. Ukuran derajat kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan factor –faktor yang mempengaruhinya disebut ;
c. Elastisitas penawaran c. elastisitas harga
d. Elastisitas permintaan d. elastisitas permintaan
Kesimpulan
Dari hasil rangkuman di atas maka dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1. Dalam konsep dan tujuan mikro ekonomi ada 3 yang perlu dipahami yaitu :
- Masalah kelangkaan
- Kebutuhan Masyarakat
- Stabilitas harga
2. Dalam menjaga kestabilan perekonomian ada beberapa factor dalam suatu
permintaan yaitu :
- Faktor harga barang itu sendiri
- Harga barang lain
- Pendapatan konsumen
- Cita rasa masyarakat
- Musim
- Jumlah penduduk
- Prediksi masa yang akan dating
3. Untuk memperoleh kepuasan atau kenikmatan dalam mengkonsumsi barang ada
dua pengertian yaitu :
- Nilai guna total
- Nilai guna marginal
Daftar Pustaka
Widayatmini, Pengantar Organisasi & Metode Seri Diktat Kuliah Universitas Gunadarma
http://www.sourcecomputer.blogspot.com
Kunci Jawaban Soal
Soal minggu 1
1. a, 2.b, 3.c, 4.d, 5.a, 6.b, 7.c, 8.d, 9.a, 10.b.
Soal Minggu 2
1.a, 2.b, 3.c, 4.d, 5.a, 6.b, 7.c, 8.d, 9.a, 10.b
Soal Minggu 3
1.a, 2.b, 3.c, 4.d, 5.a, 6.b, 7.c, 8.d, 9.a, 10.b
0 comments:
Post a Comment